Hits: 66

Lisanuna.com Dalam pembelajaran Bahasa Arab sesorang tidak cukup hanya belajar dasarnya melalui ilmu Nahwu dan Sharf saja, dengan kata lain ia juga harus familiar dengan hal-hal yang mengarah pada keindahan ungkapan dan tulisan, memahami jejak kesusastraan, perasaan peka terhadap sastra dan juga kreatifitas tinggi terhadapnya. Sehingga ia dapat mengetahui ungkapan mana yang baik dan tidak baik dalam kondisi yang bermacam-macam. Hal ini telah mengarah kepada hakikat dari pengertian karakteristik dari ilmu Balaghah.
Untuk lebih jelasnya, pengertian dari Ilmu balaghah adalah ilmu yang membahas mengenai cara penyampaian ungkapan dengan tetap memperhatikan kondisi ungkapannya. Hal ini diperjelas oleh pernyataan Musthafa As-Shawi dalam kitabnya Al-Balaghah Al-Arabiyah: ilmu balaghah adalah takaran keindahan yang retoris, dalam istilah lain bentuk ungkapan kesusastraan yang diperoleh dari ayat-ayat Al-Qur’an dan juga dari beberapa karya sastra. Semoga sampai sini teman-teman sudah paham dengan pengertian dasar mengenai ilmu Balaghah.
Lebih mudahnya penulis akan memberi gambaran singkat begini, jika Ilmu Sharf membahas tentang asal pembentukan kata, ilmu Nahwu sebagai ilmu untuk mempelajari i’rab atau kedudukan posisi dalam suatu susunan kalimat, maka ilmu balaghah sebagai ilmu untuk mempelajari bentuk dari kalimat tersebut.
Akan penulis hadirkan pula dalam versi sastra Indonesia, Ilmu Sharf dalam bahasa indonesia adalah morfologi, ilmu nahwu adalah sintaksis, dan ilmu balaghah adalah adalah stilistika.
Namun sebelum kita belajar lebih jauh lagi mengenai ilmu Balaghah, kita harus paham terlebih dahulu mengenai “Al-Fashahah dan Al-Balghah” karena keduanya merupakan inti dari ilmu Balaghah, dengan dua hal tersebut juga menjadi sumber pembahasanya, dan menjadi target pembicara dan penulis.
- Al-Fashahah
Al-Fashahah itu sendiri memiliki arti gaya bahasa yang baik dan jelas secara etimologi, dan secara terminologi menurut pakar stilistika Arab adalah ungkapan dari lafadz yang jelas dan mudah dipahami, yang umum dipakai oleh para penulis, penyair untuk memperindah karyanya. Dan Al-Fashahah ini terdapat pada kata, ucapan, dan pembicara sesuai dengan yang di inginkan oleh pengarang karya tersebut.
Ada 4 hal yang harus di hindari agar mencapai Fashahatu Al-Kalam:
- Tanafur Al-Huruf. Kata yang memiliki huruf berdekatan dengan makhraj yang sulit di ucapkan dan sukar untuk di dengar. Dan ini ada 2 jenis berat dan ringan. Contoh tanafur Al-Huruf yang berat: هُعْخُعْ (hu’khu’), kemudian yang tipis seperti: مُسْتَشْزِرَات (mustasyzirat)
- Gharabatu Al-Isti’mal atau jarang digunakan oleh bangsa Arab Fushah.
- Mukhalafatu Al-Qiyas “format yang berbeda”, yaitu kata yang digunakan tidak sesuai dengan aturan morfem/Sharf yang berlaku dikalangan bangsa Arab.
- Al-Karahatu fi As-Sam’, Sukar didengar.
- Fashahtu Al-Kalam (ucapan)
Keberhasilan seseorang dalam Fashahtu Al-Kalam tentu harus didahului dengan fashahah dalam kosakata yang ia pakai tanpa adanya kata yang tidak jelas maknanya. Maka untuk mencapai Fashahtu Al-Kalam ada 6 hal yang harus di hindari:
- Kata-kata yang mirip pengucapanya dalam satu kalimat.
Contohnya dalam salah satu syair:
وقَبْرُ حرْب بمكان قفْر # وليس قُرْبَ قَبر حَربٍ قبرُ
- Penulisan yang buruk. Tidak sesuai dengan aturan Nahwu dan Sharf yang berlaku.
- Kompleksitas verbal/lafadz (rumit)
- Makna yang rumit
- Banyaknya pengulangan
إنّي وأسطارٍ سُطرنَ سطرًا # لَقائلٌ يا نصُ نصرًا
- Rangkaian terlalu panjang (bertele-tele)
- Fashahatu Al-Mutakallim
Adalah istilah tentang kemampuan sesorang untuk menyampaikan apa yang ia kehendaki untuk disampaikan dalam situasi apapun dengan ungkapan yang jelas.
- Al-Balaghah
Secara etimologi bermakna “penyampaian dan akhir”. Secara terminologi adalah suatu pensifatan dari tutur dan penutur saja tanpa adanya kata-kata.
- Balaghatu Al-Kalam
Adalah kesesuaian dalam ucapan/tutur sesuai keadaan si penutur dengan frasa yang jelas dari segi kosa katanya maupun susunannya.
- Balaghatu Al-Mutakallim
Kemampuan dalam diri seseorang agar mampu menciptakan tuturan yang sampai/bisa dipahami oleh pendegar dan jelas maksudnya dalam kondisi apapun.
Sumber rujukan:
الهشمي، جواهير البلاغة في علم البيان والمعاني والبديع، بيروت: المكتبة العصربة، 1999
مصطفي الغلاييني، جامع الدروس العربية، لبنان: مكتبة الرسالة، 2010
مصطفى الصاوى الجوينى،البلاغة العربية، الاسكندرية: مكتبة الاسكندرية، 2002
على الجارم ومصطفى أمين، البلاغة الواضحة، مصر: دار المعارف، 1999
- Mudah Memetakan Ilmu Bayan - Juni 21, 2020
- Etika dalam bersastra ala Hasan bin Tsabit - Mei 31, 2020
- Kenapa harus belajar Ilmu Balaghah? - Mei 16, 2020